Peluang Investasi

Sepuluh Kiat Perkawinan Awet

Rabu, April 30, 2008

ADA waktu untuk berkorban, ada pula waktu untuk dinikmati sendiri.


Henry A. Ozirney dalam bukunya Knot Happy: How Your Marriage Can Be (Tate Publishing & Enterprises; New York; 2007) mengatakan, perkawinan merupakan wujud menyatunya dua individu ke dalam satu tujuan yang sama, yakni kebahagiaan yang langgeng bersama pasangan hidup. Namun, rasa cinta saja tak cukup karena akan ada banyak tantangan dan persoalan yang muncul mengusik kehidupan berumah tangga. Nah, saat gangguan itu muncul, ingat-ingatlah 10 tip Ozirney di bawah ini.

1. Bersiaplah untuk berkorban.

Setiap individu yang mengikatkan diri dalam perkawinan mau tak mau harus siap berkorban bagi pasangannya. Kadang dalam masalah kecil saja, dituntut pengorbanan yang besar. Contohnya, Anda baru sampai di pintu rumah dan merasa capek, tapi suami ternyata mengeluh badannya meriang dan minta dikerokin. Tentu niat semula hendak langsung beristirahat harus langsung dikesampingkan. Pengorbanan ini Anda dahulukan karena perhatian pada suami Anda anggap jauh lebih penting daripada rasa capek. Tentu saja pengorbanan semacam ini harus datang dari kedua belah pihak. Bila salah satu bersikap egois, tentu saja dapat menjadi pemicu munculnya perasaan kesal dan diperlakukan tak adil.

2. Tetap punya waktu untuk diri sendiri.

Sangatlah menyenangkan bila Anda memiliki kegiatan atau hobi yang dapat dilakukan bersama. Tapi jangan lupa, Anda juga perlu melakukan sesuatu atau berkegiatan sendiri tanpa didampingi pasangan. Punya waktu sendiri memberi kesempatan Anda untuk berpisah sementara dengan pasangan. Di saat ini, Anda dapat dengan jernih merefleksikan kembali kehidupan cinta Anda berdua. Kemudian melakukan koreksi diri tentang hal-hal yang perlu Anda lakukan untuk meningkatkan kebahagiaan perkawinan dan menghindari kebosanan karena berduaan terus. Disamping itu, sendirian sejenak dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi seberapa jauh Anda kangen pada pasangan.

3. Memelihara keintiman dan romantisme.

Suami-istri yang sudah cukup lama berumah tangga kadang kurang peduli terhadap hal yang satu ini. Tak ada lagi kata-kata pujian, makan malam bersama, bahkan perhatian pun kerap jadi barang mahal. Padahal kunci hubungan yang sukses adalah melakukan hal-hal kecil yang berharga bagi pasangan. Melalui gerak tubuh, kata-kata penuh cinta dan perhatian kecil, rasa cinta dapat tetap terpelihara. Justru ungkapan emosi yang positif terhadap pasangan menjadi "tabungan" bagi hubungan emosi mereka. Jika "rekening" masing-masing sama besarnya, dijamin hubungan akan tetap berlangsung manis di masa datang. Entah sekadar memberi sekuntum bunga, mencium pipi, menggandeng tangan, saling memuji, atau berjalan-jalan menyusuri tempat-tempat romantis, akan kembali memercikkan rasa cinta kepada pasangan hidup.

4. Pandai mengatur keuangan keluarga.

Hampir sebagian besar waktu dalam keluarga dewasa ini, khususnya pasangan suami-istri muda perkotaan, adalah untuk mencari nafkah. Artinya, faktor ekonomi tak bisa dianggap remeh. Bayangkan, apa yang bakal terjadi seandainya rumah tangga tak ditopang oleh kondisi finansial yang memadai. Mengatur ekonomi keluarga secara benar juga akan memberi rasa aman dan bahagia.



5. Berbagi tugas rumah-tangga dan pengasuhan anak.

Kedua hal ini memberi kesempatan kepada pasangan untuk bekerja sebagai tim yang solid. Kegiatan membereskan rumah dan mengasuh anak dapat menjadi sarana mempererat tali perkawinan.

6. Komunikasi jujur dan terbuka.

Komunikasi merupakan salah satu pilar langgengnya hubungan suami-istri. Banyak suami-istri berkurang intensitas komunikasinya karena terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. Padahal bagaimana komunikasi bisa terjalin mulus bila pasangan sudah tak saling menyapa. Jadi, cobalah untuk senantiasa menjaga komunikasi dengan pasangan. Luangkan waktu untuk duduk dan ngobrol bersama, sekalipun hanya 5 menit setiap hari. Sempatkan untuk meneleponnya atau mengirim SMS romantis. Sapaan "selamat pagi" atau "selamat malam" di tempat tidur juga dapat dijadikan ajang berkomunikasi. Intinya, ciptakan komunikasi sehingga masing-masing pribadi merasa dibutuhkan.

7. Jangan memendam masalah.

Sebenarnya ini merupakan bagian dari komunikasi. Namun pada intinya, seperti apa pun perasaan Anda dan pasangan, hendaknya selalu dikomunikasikan. Terutama rasa tidak suka atau yang menyinggung perasaan. Bila Anda malu atau sungkan karena khawatir mendatangkan masalah, sebenarnya Anda justru sedang menyimpan bom yang siap meledak sewaktu-waktu. Rasa marah yang terpendam juga membuat Anda berusaha menghindari satu sama lain tanpa sebab yang pasti. Jadi, serba enggak enak, kan? Makanya akan lebih baik bila setiap kali muncul perasaan marah atau kesal hendaknya dikemukakan saja agar tidak timbul kesalahpahaman yang berlarut-larut. Namun kemukakan kekesalan Anda secara santun dan objektif. Artinya, bila Anda kesal/marah, tunjukkan bahwa Anda hanya ingin dia mengoreksi kelakuannya dan sama sekali bukannya membenci dia sebagai pribadi.

8. Sadarilah Anda berdua adalah pribadi yang berbeda.

Ini bukan hanya dalam waktu singkat lo, tapi berlangsung untuk selamanya. Jadi wajar bila ikatan perkawinan akan selalu diwarnai perselisihan akibat perbedaan. Bukan saja perbedaan pendapat, tapi juga ketidaksetujuan akibat perbedaan-perbedaan yang lain. Pasangan yang gagal dalam perkawinan umumnya menaruh harapan terlalu tinggi bahwa pasangannya akan berubah sesuai keinginan dirinya. Sementara pasangan yang perkawinannya awet umumnya lantaran menyikapi perbedaan demi perbedaan dengan bijak. Perbedaan seyogianya tak harus menghancurkan perkawinan, melainkan justru memperkaya wawasan masing-masing sambil mencari solusi terbaik dengan selalu memprioritaskan kebahagiaan perkawinan.

9. Bersikap spontan.

Kebiasaan positif ini dapat diterapkan kapan saja. Misalnya, ingin menciptakan suasana romantis, mengatur jadwal makan malam di luar, bercinta, saling memuji, memerhatikan dan lain-lain yang sifatnya kejutan. Spontanitas ini bermanfaat untuk menghindari kebosanan dalam perkawinan. Lagi pula siapa sih yang tak suka mendapat kejutan menyenangkan? Yang penting, kejutan tersebut haruslah tulus dan penuh rasa cinta.

10. Selalu mengingat hal-hal terbaik dalam diri pasangan.

Apa saja hal-hal terbaik dalam diri pasangan yang membuat Anda mengambil keputusan untuk menikah dengannya? Selalu mengingat hal-hal terbaik yang dimiliki pasangan akan selalu menuntun Anda pada sejumlah kenangan manis yang tiada habisnya. Selain akan membuatnya merasa berharga di mata Anda. Ingat, hidup perkawinan tak luput dari dinamika hidup. Segalanya bisa saja berubah. Namun alasan mengapa Anda dulu begitu mencintainya akan selalu terpatri dalam lubuk hatinya. Begitu juga sebaliknya, sehingga kedua belah pihak akan selalu bertekad untuk menjaga hal-hal berharga tadi dan mempertahankan perkawinan.

Museum

Senin, April 21, 2008


Museum, berdasarkan definisi yang diberikan International Council of Museums, adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif di masa depan.
Secara etimologis, museum berasal dari kata Yunani, mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil pemujaan terhadap Muses, dewa yang berhubungan dengan kegiatan seni. Bangunan lain yang diketahui berhubungan dengan sejarah museum adalah bagian kompleks perpustakaan yang dibangun khusus untuk seni dan sains, terutama filosofi dan riset di Alexandria oleh Ptolemy I Soter pada tahun 280 SM. Museum berkembang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan manusia semakin membutuhkan bukti-bukti otentik mengenai catatan sejarah kebudayaan. Museion merupakan sebuah bangunan tempat suci untuk memuja Sembilan Dewi Seni dan llmu Pengetahuan. Salah satu dari sembilan Dewi tersebut ialah: MOUSE, yang lahir dari maha Dewa Zous dengan isterinya Mnemosyne.Dewa dan Dewi tersebut bersemayam di Pegunungan Olympus. Museion selain tempat suci, pada waktu itu juga untuk berkumpul para cendekiawan yang mempelajari serta menyelidiki berbagai ilmu pengetahuan, juga sebagai tempat pemujaan Dewa Dewi.
Pengertian Museum dewasa ini adalah:"Sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan pengembangannya, terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya". (Definisi menurut ICOM = International Council of Museeum / Organisasi Permuseuman Internasional dibawah Unesco). Museum merupakan suatu badan yang mempunyai tugas dan kegiatan untuk memamerkan dan menerbitkan hasil-hasil penelitian dan pengetahuan tentang benda-benda yang penting bagi Kebudayaan dan llmu Pengetahuan.


Musem mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pusat Dokumentasi dan Penelitian llmiah
2. Pusat penyaluran ilmu untuk umum
3. Pusat penikmatan karya seni
4. Pusat perkenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa
5. Obyek wisata 6. Media pembinaan pendidikan kesenian dan llmu Pengetahuan
7. Suaka Alam dan Suaka Budaya
8. Cermin sejarah manusia, alam dan kebudayaan
9. Sarana untuk bertaqwa dan bersyukur kepada Tuhan YME.

Di Indonesia, museum yang pertama kali dibangun adalah Museum Radya Pustaka. Selain itu dikenal pula Museum Gajah yang dikenal sebagai yang terlengkap koleksinya di Indonesia, Museum Wayang, Persada Soekarno, Museum Tekstil serta Galeri Nasional Indonesia yang khusus menyajikan koleksi seni rupa modern Indonesia.

Setting GPRS Flexi di HP Nokia

Kalo masih ada yang gak tau gimana caranya setting GPRS Flexi, ini ada caranya tapi maaf cuma khusus buat HP Nokia.

Untuk Seluruh Terminal NOKIA

SETTING WAP GATEWAY
Ketik *#2769737# di hape kamu

Server address > Server 1 > 10.177.7.7:8088
Server address > Server 2 > 0.0.0.0:0000

SETTING URL
? Tekan tombol 0 agak lama atau Pilih menu Minibrowser
? Biasanya akan muncul error terlebih dahulu
? Pilih menu
? Pilih menu paling bawah advanced
? Pilih menu no. 1 setting
? Pilih menu no. 1 homepage
? Isi dengan http://wap.telkomflexi.com
? Simpan

Apotik Di Rumah

Selasa, April 15, 2008

Tidak hanya jeruk nipis yang biasa kita kenal, ternyata isi dapur yang lain dapat menjadi penolong pertama jika kita terserang sakit sebelum meminta pertolongan dokter.

Madu

Madu lebih manis ketimbang gula, dengan 65 kalori per sendok makan dibandingkan gula putih (48 kal), madu memiliki khasiat untuk kesehatan yang menakjubkan.
Sembelit : Gula yang terkandung dalam satu sendok madu berfungsi sebagai laksatif alami pelancar buang air besar.
Luka akibat benda tajam : Kandungan gula yang tinggi pada madu membantu menyembuhkan luka, membuat bakteri sulit bertahan hidup dan berkembang biak. Mengoleskan madu pada luka akan mempercepat penyembuhan.
Sakit perut : Mengkonsumsi madu tampaknya ampuh mengurangi derita sakit perut.



Bawang Putih

Rempah beraroma tajam ini merupakan antibiotik alami dan bahkan punya kemampuan afrodisiak.
Kaki bau : Balur kaki dengan bawang putih mentah, pakai kaus kaki katun biarkan semalaman, ulangi sampai kondisi kaki membaik.
Kolesterol tinggi : Konsumsi satu atau dua bungkul bawang putih untuk mengurangi produksi kolesterol oleh hati. Namun jika anda akan mengkonsumsi obat warfarin, jangan mengkonsumsi bawang putih dalam jumlah yang banyak.



Teh

Penikmat teh akan memiliki resiko rendah terkena serangan jantung, stroke, kanker, bahkan kerusakan gigi.
Terbakar matahari : Teh mengandung pelembab yang mengurangi peradangan. Aplikasikan kantong teh celup dingin pada area yang terbakar matahari selama 20 menit untuk membantu mencegah kulit melepuh serta meredakan rasa sakit.
Sariawan : Aplikasikan kantong teh celup untuk mengompres di bagian yang luka selama beberapa menit untuk mengurangi pedihnya luka.



Pisang

Kaya dengan serat dan potasium yang bersahabat bagi jantung. Pisang juga "obat" dari dapur yang multiguna untuk meredakan luka dan penyakit ringan.
Splinters : Hancurkan pisang, kemudian balurkan pada otot yang keseleo, tutup dengan plester. Biarkan semalaman. Lulur pisang akan membantu mengendurkan otot yang tegang.
Mata kering : Makan pisang setiap hari untuk membantu meredakan keluhan mata kering. Kandungan potasiumnya membantu mengendalikan keluarnya aliran pada sel-sel tubuh.



Kentang

Kentang kaya sumber karbohidrat dan vit C. Kentang terkenal juga sebagai pereda gangguan penyakit yang sudah dilakukan sejak jaman nenek moyang kita.
Kutil : oleskan potongan segar kentang merah pada kutil. Untuk timbilan, masukkan kentang ke microwave, potong menjadi dua bagian, bungkus dengan kain bersih dan taruh di mata yang sedang timbilan selama 10 sampai 15 menit sebagai kompres penyembuhan.



Cuka

Berfungsi sebagai desinfektan alami, cuka memerangi bakteri dan juga bagus bagi keindahan rambut dan kulit.
Redakan nyeri : Aduk satu sendok makan cuka dengan segelas air hangat, berguna meredakan nyeri secara instan.
Ketombe : Campurlah cuka apel dengan satu bagian air. Gunakan setelah anda keramas untuk merehidrasi kulit kepala, diamkan beberapa saat, lalu bilas.

DISTRO: WHEN INDIE GOES POP

Jumat, April 11, 2008


Distro, kependekan dari distribution outlet, merupakan aplikasi dari semangat ‘Do It Yourself’ sebuah pergerakan resistensi radikal atau yang sering disebut sebagai Punk. Pada awalnya, distro didirikan sebagai sarana distribusi musisi-musisi Punk. Kemudian, beberapa waktu belakangan distro juga mulai menjual berbagai jenis merchandise dan clothing yang dihasilkan oleh anggota komunitas Punk. Hal ini menjadikan distro lebih dikenal sebagai tempat mencari baju dan merchandise band-band Punk lokal.

Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung, keberadaan distro sudah ada sejak pertengahan tahun 1990-an, seiring dengan maraknya gelombang independen yang mulai mempengaruhi banyak artis lokal pada saat itu. Di awal tahun 2000 fenomena distro terasa semakin hebat ketika pergerakan Punk kemudian berubah menjadi pop culture yang banyak digemari oleh para remaja. Fenomena tersebut juga didukung oleh kehadiran MTV yang setiap hari memutar musik buatan band-band indie lokal dengan dipandu oleh para Video Jockey yang sering di-endorse oleh beberapa merek clothing lokal. Tren musik indie yang terjadi sedikit banyak mempengaruhi fashion dan life style yang pada akhirnya berimbas pada perubahan fungsi distro.

Fenomena distro juga melanda kota Jogjakarta sejak awal tahun 2000 dan sampai saat ini sudah terdapat sekitar dua puluhan distro yang menyebar dari wilayah selatan hingga ke utara. Diantara puluhan distro tersebut terdapat beberapa nama distro yang terkenal di kalangan remaja Jogja, antara lain Slackers, Vernon, serta South Fucktory. Ketiga distro tersebut adalah distro yang paling sering dikunjungi oleh remaja-remaja Jogja dari berbagai kalangan, tidak hanya komunitas tertentu saja.
Bicara mengenai komunitas, ada beberapa distro yang sering diidentikkan dengan komunitas tertentu. Karakteristik distro ini dapat dilihat dari jenis aksesoris yang dijual dan merek clothing yang terdapat di distro tersebut walaupun hal tersebut bukanlah sesuatu yang baku sebab sebagian besar distro yang ada di Jogja rata-rata menjual merchandise yang juga berasal dari beberapa merek clothing tertentu.
Seperti distro Slackers yang berada di Jalan Ring Road Utara Km 15, Maguwoharjo, adalah distro yang identik dengan anak skater dan komunitas Punk Melodic serta sering menjadi tempat berkumpul komunitas Common People. Selain itu ada distro Distroi yang terdapat di daerah Merican yang merupakan distro komunitas Street Punk dan Hardcore. Distro tersebut terutama menjual pamflet, kaset, newsletter, zine, serta komik underground. Distroi adalah salah satu dari sedikit distro yang murni milik anggota komunitas Punk dan bertujuan sebagai usaha non-profit. Sementara distro Toxictattoopark identik dengan komunitas pecinta seni tattoo dan piercing karena memang menyediakan layanan tersebut sebagai pendapatan utama.

Distro-distro selain beberapa distro tersebut mayoritas memiliki karakteristik yang sama, beraliran Punk Melodic dengan sedikit sentuhan desain Pop ala Andy Warhol.
Merchandise dan clothing yang dijual di distro-distro Jogja kebanyakan mengambil produk dari Bandung dan Jakarta seperti Ouval Research, Rockmen, Theodore Clothing, God Inc., 347 Boardriders, Cynical MD, Rebel, Firebolt, Rubber, dsb. Produk clothing dari luar kota Bandung dan Jakarta untuk saat ini belum terlalu signifikan. Mungkin hanya label Suicide Glam dari Bali yang dapat disetarakan dengan label-label dari Bandung dan Jakarta.

Sedangkan untuk merchandise buatan Jogja sendiri sampai saat ini hanya ada beberapa produsen, antara lain Lollypop, Slackers, Bodoh Clothing dan Vernon. Disamping merchandise buatan produsen clothing tersebut, kadang-kadang ada beberapa band indie lokal yang juga memproduksi kaos atau aksesori tertentu (terutama hand band) dan menitipkannya di distro. Dalam kondisi seperti ini biasanya ada ketentuan pembagian keuntungan sebesar 10% bagi distro yang menjadi tempat penjualan. Ketentuan yang sama juga berlaku bagi penjualan zine dan newsletter.
Alasan utama para pengusaha distro tersebut lebih banyak mengambil produk buatan Bandung dan Jakarta antara lain karena masih sedikitnya produsen clothing dari Jogjakarta yang memiliki desain yang bagus, juga citra kota Bandung dan Jakarta yang selama ini menjadi parameter mode di Indonesia.

Jenis-jenis barang yang dijual di distro pada dasarnya sama hanya berbeda dari segi desain dan produsen, yaitu kaos, gelang dan sabuk spike, tas, jaket, topi (biasanya jenis trucker cap), pin, zine, newsletter underground serta tidak ketinggalan kaset musisi underground lokal. Harga dari berbagai macam barang tersebut di seluruh distro berkisar antara 15 ribu sampai 50 ribu rupiah untuk aksesoris seperti gelang dan ikat pinggang, sedangkan untuk kaos antara 50 ribu sampai 250 ribu rupiah. Perbandingan harga diantara distro-distro di Jogja tidak terlalu berbeda jauh. Penentuan harga ini berdasarkan kesepakatan diantara para pemilik distro untuk menghindari persaingan yang tidak sehat.

Pengunjung distro mayoritas merupakan remaja usia 15-25 tahun dengan tingkat pendidikan SMU sampai dengan perguruan tinggi. Bila dalam model awal distro yang merupakan fasilitas bagi komunitas Punk untuk mempublikasikan hasil karyanya, pengunjungnya kebanyakan laki-laki, maka sekarang distro juga sering dikunjungi oleh wanita walaupun perbandingannya masih terlalu sedikit. Kondisi ini dapat berubah jika distro yang dimaksudkan adalah distro yang menjual baju/kaos model wanita seperti distro Broadway atau distro khusus wanita di Jakarta, yaitu distro Monik.

Distro yang kini memiliki popularitas tinggi sebagai akibat dari berkembangnya pergerakan Punk menjadi budaya pop, mulai mengalami degradasi fungsi dan peran bagi sebagian anggota komunitas underground. Distro kini lebih komersil dan sama seperti butik, menjadi parameter untuk mengaktualisasi diri di bidang fashion, musik dan life style bagi remaja. Jika semula distro identik dengan komunitas Punk yang sering dianggap aneh dan menakutkan maka sekarang distro menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi oleh remaja-remaja yang mengaku dirinya ‘gaul’.

Distro telah masuk menjadi salah satu ikon pop. Selain itu, berubahnya distro menjadi sebuah industri besar yang melibatkan para pengusaha dan pemilik modal juga menimbulkan berbagai kontraversi terutama di kalangan komunitas underground. Pertentangan tersebut sebenarnya sudah lama muncul sejak pertengahan tahun 1990-an ketika banyak anak muda di Bandung yang mulai melirik dan menjadikan distro sebagai usaha sampingan dengan tujuan bisnis. Pro dan kontra yang timbul mengenai keberadaan distro, antara idealisme dengan komersialisme menjadi sebuah masalah yang kompleks, sama seperti pergerakan komunitas perintis distro itu sendiri.

Punk, Sebuah Pergerakan Yang Menjadi Komunitas

Kamis, April 10, 2008


Pada awal kemunculannya, Punk merupakan sebuah gerakan perlawanan yang dilakukan oleh sekelompok buruh di Inggris yang tidak puas dengan sistem sosial yang berlaku pada saat itu yang mengelompokkan masyarakat menjadi dua golongan, yaitu kaum pengusaha (pemilik modal) dan kaum pekerja. Ketidakpuasan para buruh terutama diakibatkan oleh perlakuan masyarakat kelas pengusaha terhadap kelas pekerja. Kesenjangan sosial yang terjadi dan eksploitasi yang dilakukan kaum pengusaha terhadap kaum buruh menimbulkan perasaan senasib diantara para buruh dan kemudian melahirkan sebuah pergerakan yang menentang sistem kapitalisme. Pergerakan tersebut kemudian membentuk sebuah komunitas yang anggotanya terdiri atas kaum buruh yang mempunyai pandangan yang sama terhadap tindakan sewenang-wenang para pemilik modal. Dengan menganut prinsip Do It Yourself dan Equality, gerakan resistensi radikal yang kemudian menjadi budaya penentangan tersebut dikenal sebagai Punk.
Pergerakan Punk di Jogja telah masuk sejak tahun 1970-an tetapi baru benar-benar meledak pada tahun 1990-an. Hal ini disebabkan oleh ekspose media massa terhadap komunitas Punk yang baru terjadi pada pertengahan 1990-an dan kemudian mengubah pergerakan resistensi radikal menjadi sebuah budaya trend global dari kapitalisme.
Disebut begitu sebab sekarang anak-anak muda yang mengikuti pergerakan Punk hanya sebatas penampilan luarnya saja dan tidak tahu apapun mengenai Punk itu sendiri kecuali anarkisme yang sering identik dengan komunitas Punk. Padahal, anarki menurut Punk adalah anarki dalam cara berpikir dan bagaimana Punk bisa melakukan pemberontakan dengan cara sendiri.

Fashion, Musik dan Life Style

Terkait dengan sejarah pergerakan Punk, anggota komunitas Punk menuangkan ideologi pergerakan mereka melalui simbol-simbol yang sampai sekarang tetap melekat dan menjadi identitas dari komunitas Punk di seluruh pelosok wilayah. Simbol-simbol tersebut dituangkan melalui gaya hidup, cara berpakaian dan jenis musik yang dimainkan oleh anak-anak Punk.
Cara berpakaian anak-anak Punk yang cenderung lusuh dan terlihat menyeramkan karena berbagai macam aksesori yang tidak biasa digunakan oleh anak-anak muda pada umumnya mempunyai arti khusus dan berhubungan erat dengan sejarah awal pergerakan Punk. Bukan karena keinginan untuk tampil beda dan untuk menarik perhatian saja. Simbol-simbol tersebut antara lain sepatu boots Doc Mart yang melambangkan kaum buruh itu sendiri sebagai penggagas pergerakan Punk, sedangkan celana jins cingkrang dengan jas dan dasi yang sering dikenakan oleh para Rude Boy (komunitas Ska/Tutons) dimaksudkan untuk menyindir kaum Borjouis. Rambut Mohawk, safety pin, kalung anjing dan gelang spike melambangkan perlawanan terhadap kemapanan dan modernisasi.
Komunitas Punk lahir di jalanan dan anggota dari komunitas tersebut juga merupakan orang-orang jalanan maka tempat berkumpul anak-anak Punk adalah di jalan. Tempat yang biasa digunakan untuk berkumpul (dalam istilah komunitas Punk disebut sebagai nye-treet, diambil dari kata street yang berarti jalan) adalah di perempatan jalan. Di Jogja, perempatan-perempatan jalan yang sering digunakan untuk nye-treet antara lain di perempatan dekat Mirota Kampus UGM, perempatan jalan Wirobrajan, perempatan jalan di dekat pasar Demangan, serta perempatan jalan Gondokusuman di sebelah toko Grasia. Berdasarkan lokasi nye-treet tersebut maka muncul istilah Punk Mirota Kampus, Punk Wirobrajan, Punk Demangan atau pun Punk Grasia.
Penamaan komunitas Punk di masing-masing daerah tersebut bukan dimaksudkan sebagai pembatas atau tindakan pengkotak-kotakan komunitas sebab pada dasarnya anak-anak Punk yang ada di scene Jogja adalah orang-orang yang sama apa pun sebutannya dan menjadi satu komunitas. Pemberian nama itu hanya untuk memudahkan identifikasi lokasi yang menjadi tempat nye-treet anak-anak Punk.
Anak-anak Punk yang mempunyai kegiatan nye-treet tersebut sering dikenal dengan istilah ‘Street Punk’. Dalam pergerakan Punk terdapat berbagai macam jenis Punk dengan aliran musik yang berbeda. Namun, inti dari pergerakan Punk itu sendiri apa pun jenis alirannya adalah sama yaitu ‘Do It Yourself’. Idealisme tersebut seolah menjadi sebuah harga mati bila ingin ikut ke dalam pergerakan Punk dan masuk menjadi anggota komunitas Punk. Dari idealisme tersebut, para anggota komunitas Punk mewujudkannya melalui fashion, life style dan terutama melalui musik.
Punk dan musik adalah satu kesatuan. Karena kebanyakan anak-anak Punk adalah musisi maka gerakan yang paling dominan adalah melalui musik, yaitu dengan indie label atau underground. Musik dengan irama cepat dan berdistorsi kasar serta syair lagu yang penuh dengan kritik sosial merupakan ciri dari komunitas Punk. . Musik menjadi media komunikasi bagi komunitas Punk dalam menyampaikan protes mereka terhadap tatanan sosial masyarakat.
Selain itu, musik dengan syair-syair lagunya yang sarat dengan kritik sosial politik dapat menjadi sarana pendidikan politik yang ampuh bagi anggota komunitas Punk. Tetapi, lirik lagu yang dimainkan oleh band-band Punk tidak hanya bertema sosial politik saja, ada juga yang mengangkat tema mengenai kehidupan sehari-hari anak-anak Punk.

Proses dan Bentuk Komunikasi Yang Terjadi Dalam Komunitas Punk



Bentuk komunikasi yang terjadi di dalam komunitas Punk di Jogja adalah melalui newsletter, pamflet underground, even musik serta kegiatan nye-treet yang biasanya memakan waktu hingga berjam-jam dan dilakukan setiap hari terutama pada Sabtu malam.
Kegiatan nye-treet yang sering dilakukan oleh anak-anak Punk menjadi sarana paling efektif untuk berdiskusi, saling bertukar informasi ataupun sebagai sarana sosialisasi pergerakan Punk untuk para Poser (orang yang tertarik dengan pergerakan Punk namun bukan seorang anggota Punk) dan sarana publikasi acara musik yang akan diadakan oleh komunitas Punk di daerah tertentu.
Pada saat nye-treet tersebut, anak-anak Punk biasanya berdiskusi seputar isu-isu yang terjadi di masyarakat maupun di dalam komunitasnya sendiri dan saling bertukar informasi berupa news letter, zine, kaset, literatur, majalah maupun pamflet terbitan underground. Pertukaran informasi yang terjadi tersebut biasanya menjadi sarana sosialisasi pergerakan Punk bagi anggota komunitas Punk yang baru bergabung dan ingin mengetahui lebih dalam mengenai Punk dan idealismenya.
Berawal dari kegiatan nye-treet tersebut sering kali muncul diskusi mengenai penyelenggaraan even-even musik Punk. Sampai saat ini, even musik yang berhasil diselenggarakan oleh komunitas Punk Jogja, antara lain Jogja Hari Ini, Jogja Brebeg, Sunday Morning (yang rutin diadakan sebulan sekali di depan kampus fakultas Filsafat UGM) serta Here Comes The Bastard.
Proses pelaksanaan even-even musik tersebut biasanya bermula dari gagasan beberapa orang anak Punk yang sedang nye-treet kemudian dikembangkan menjadi sebuah rapat besar yang melibatkan anggota komunitas Punk di Jogja melalui perwakilan dari masing-masing wilayah (Punk Mirota Kampus, Punk Demangan, Punk Wirobrajan, dsb). Setelah melalui beberapa kali pertemuan dan tercapai kesepakatan bersama, masing-masing wilayah biasanya akan membantu panitia dengan memberikan donasi berupa uang maupun alat-alat musik. Kegiatan-kegiatan seperti itulah yang memperkuat solidaritas dan menjadi media komunikasi bagi anggota komunitas Punk Jogja.
Namun, seiring dengan perkembangan jenis media serta kemajuan di bidang teknologi, anak-anak Punk Jogja saling berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota komunitas Punk di daerah lainnya melalui internet.
Kegiatan komunikasi yang dilakukan antara lain dengan saling mengirim e-mail, diskusi melalui mailing list ataupun mengakses situs dan zine underground yang dibuat oleh komunitas Punk di wilayah tertentu seperti www.punkpages.cjb.net, www.papakermadistro.cjb.net, www.fastnbulbous.com atau www.geocities.com/innergarden_zine. Melalui internet, interaksi anggota komunitas Punk baik lokal maupun internasional semakin terjalin dengan baik dan menambah pengetahuan bagi masing-masing anggota komunitas.

Karakteristik Komunitas Punk Jogja


Komunitas Punk yang ada di scene Jogja adalah komunitas yang terbuka. Anak-anak Punk di Jogja sangat mudah menerima kehadiran orang lain yang bukan merupakan anggota komunitas. Namun, sering kali masyarakat menganggap kalau komunitas ini adalah komunitas yang eksklusif. Hal ini mungkin disebabkan oleh gaya berpakaian anak-anak Punk yang aneh menurut tataran umum serta stigma negatif masyarakat terhadap komunitas Punk.
Anggota komunitas Punk di scene Jogja juga memiliki jiwa sosial dan solidaritas yang tinggi terutama pada kelompoknya. Loyalitas antar anggota dalam satu komunitas juga sangat tinggi dan hal tersebut menjadi suatu kesepakatan bersama yang selalu dipegang oleh anak-anak Punk, “right or wrong, this is my friend”.
Selain itu, hubungan sosial yang terjadi sangat erat sebab terdapat kegiatan komunikasi yang jelas antar komunitas. Kegiatan komunikasi tersebut dapat terjadi dalam kerangka personal maupun kelompok. Ciri fisik yang terlihat jelas pada atribut yang dipakai oleh anggota komunitas Punk memudahkan para anggota komunitas-komunitas Punk untuk saling mengenal dan berkomunikasi sehingga akhirnya terbentuk solidaritas yang kuat antar komunitas Punk dalam satu scene.
Dalam komunitas Punk di Jogja, anggota komunitas kebanyakan didominasi oleh laki-laki. Anggota perempuan juga ada tetapi hanya terdapat dalam jumlah yang sedikit. Itu saja merupakan orang-orang yang benar-benar mengerti dan mengikuti secara total pergerakan Punk, tidak hanya ikut-ikutan teman atau pacar. Untuk daerah Jogja, karena anggota Punk perempuan masih sedikit jumlahnya maka keberadaannya kurang begitu terlihat dan belum pernah melakukan pergerakan nyata seperti Punk perempuan di Jakarta yang membuat pergerakan anti diskriminasi gender dan kekerasan terhadap perempuan.
Minimnya perempuan yang menjadi anggota komunitas Punk tersebut disebabkan oleh pengaturan dalam tatanan sosial masyarakat yang membedakan peran antara laki-laki dengan perempuan. Selain itu, isu seksisme juga menjadi kekhawatiran utama bagi perempuan untuk mengikuti gaya hidup Punk. Namun, massa Punk sendiri tidak pernah membedakan orang-orang yang ingin mengikuti pergerakan Punk sebab prinsip Equality adalah salah satu prinsip yang menjadi dasar pergerakan Punk selama ini.

Straight Edge


A. Sejarah Pergerakan Straight Edge

Straight Edge adalah sebuah paham positif yang muncul pada pertengahan tahun 80-an di Amerika Serikat dengan slogan “Don’t Smoke, Don’t Drink, Don’t Do Drugs”. Pergerakan Straight Edge muncul sebagai suatu bentuk keprihatinan terhadap situasi yang terjadi di dalam komunitas Punk Rock di Washington DC, Amerika Serikat yang pada saat itu semakin hanyut kedalam attitude negatif dengan slogan “No Future”. Gaya hidup tidak sehat yang dilakukan oleh Punk Rock-ers di Amerika Serikat yang dianggap sudah terdistorsi dan terstandarisasi membuat sekelompok Punk Rock-ers memilih gaya hidup yang berbeda dari tipikal counter culture lain.
Istilah “Straight Edge” atau sXe yang menjadi identitas komunitas yang memilih untuk hidup dengan cara yang berbeda, berasal dari sebuah lagu anthem milik sebuah grup band Punk Rock Minor Threat yang kemudian menjadi influence bagi counter culture Punk Rock sampai sekarang. Lirik lagu tersebut mewakili banyak anak muda yang memang tidak tertarik untuk menjadi tipikal Punk Rock-ers saat itu. Pergerakan ini kemudian mulai meluas dan mendunia. Lambang X di tangan yang semula merupakan penanda bagi anak dibawah umur dan tidak boleh membeli minuman beralkohol menjadi simbol universal pergerakan Straight Edge.
Pada perkembangan selanjutnya, pergerakan sXe menambahkan beberapa “norma” baru dalam paham sXe yaitu “Pro-Life, No Free Sex, Environmentalism, and Animal Rights”. Filosofi tambahan ini sering diwujudkan melalui vegetarianisme atau veganisme. Namun, masalah yang sering diangkat sebagai pendukung pergerakan ini adalah masalah animal rights.

B. Pergerakan Straight Edge di Yogyakarta


Di Indonesia, paham sXe masuk melalui newsletter, zine maupun musik yang dibawakan oleh grup-grup band penganut sXe. Pergerakan sXe disini juga mempengaruhi banyak anak muda untuk mengikuti gaya hidup positif. Straight Edge kemudian menjadi pergerakan yang lebih personal dan menjadi alternatif life style dalam sebuah sub kultur anak muda.
Sama halnya dengan pergerakan sXe yang terdapat di kota-kota lain di Indonesia, hidup dengan cara positif telah membuat sebagian besar remaja Yogyakarta tertarik menjadi anggota komunitas sXe-ers. Seperti pada salah seorang anggota sXe yang menjadi nara sumber, dia mengikuti gaya hidup sXe karena tertarik dengan life style positif yang ditawarkan oleh pergerakan ini. Selain itu, sebelum menjadi seorang sXe-ers, dia memang melakukan hal-hal yang menjadi dasar pergerakan sXe yaitu anti rokok, anti minuman keras dan anti obat-obatan terlarang sehingga menjadi bagian dari pergerakan ini tidak mengubah apapun dalam hidupnya namun malah membawa perubahan yang lebih baik bagi hidupnya.
Pada pergerakan sXe di Yogyakarta ini juga terdapat sXe militan. Straight Edge militan ini merupakan sekelompok sXe-ers yang menganut gaya hidup vegan. Hal ini berkaitan erat dengan filosofi tambahan sebagai konsekuensi perkembangan pergerakan sXe yang menambahkan beberapa norma baru selain norma-norma yang telah menjadi standart komunitas sXe. Idealisme untuk mewujudkan kehidupan yang selaras antara manusia dengan lingkungannya telah memunculkan sub kultur baru sebagai pecahan dari pergerakan sXe, yaitu hardline sXe. Kemunculannya yang menimbulkan konflik internal komunitas sXe sering kali bersifat anarkis.
Pengrusakan restoran fast food yang menjual makanan yang mengandung daging, pengeroyokan terhadap remaja yang sedang melakukan pesta yang disertai dengan minuman keras bahkan melepaskan binatang piaraan yang menjadi hak milik orang lain mewarnai kontroversi keberadaan komunitas ini di masyarakat khususnya di dalam komunitas sXe sendiri. Para sXe-ers militan ini dapat dilihat dari pola makannya yang pure vegetarian dan sama sekali tidak mau berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan binatang (misalnya tidak mengkonsumsi telur dan susu, tidak mau memakai ikat pinggang yang terbuat dari kulit serta tidak mau menggunakan barang-barang yang berhubungan dengan binatang).

C. Karakteristik Komunitas


Pada anggota sXe kebanyakan, pengaruh yang didapatkan sehingga menjadi seorang sXe-ers adalah melalui musik. Tidak dapat disangkal bahwa musik telah membawa banyak pengaruh kedalam kehidupan masyarakat, bukan hanya pada komunitas-komunitas tertentu seperti komunitas Punk dan sXe. Sebagian besar anggota sXe adalah pemain musik atau orang yang menyukai musik Hard Core. Berawal dari kegiatan berkumpul dengan sesama penggemar musik Hard Core dan melalui penerbitan newsletter, para remaja yang sama sekali tidak mengenal pergerakan ini kemudian termotivasi untuk menjadi bagian dari pergerakan ini. Hal ini seperti yang telah dikemukakan oleh para nara sumber. Karakteristik komunitas ini juga tidak bersifat eksklusif sehingga orang yang bukan merupakan anggota komunitas sXe tetap diterima dengan baik.
Mengenai alasan pemilihan jenis musik Hard Core sehingga menjadi basis dari pergerakan sXe sendiri tidak lepas dari sejarah pergerakan sXe. Ketidakpuasan para sXe-ers terhadap tipikal Punk-ers pada saat itu membuat komunitas sXe-ers melirik jenis musik Hard Core yang karakteristik komunitasnya terbuka dan tidak terdistorsi oleh gaya hidup tidak sehat. Itu sebabnya komunitas sXe sekarang diidentikkan dengan komunitas Hard Core. Namun, bukan berarti seorang anggota komunitas Hard Core adalah juga merupakan seorang sXe-ers.
Komunitas sXe kemudian menjadi salah satu bagian dari beragam komunitas yang membentuk realitas sosial di kota Yogyakarta. Namun, keberadaan komunitas-komunitas sXe di Yogyakarta hampir tidak terlihat. Tidak seperti komunitas punk. Hal ini disebabkan oleh sikap para sXe-ers yang tidak pernah mengklaim dirinya sebagai seorang sXe. Selain itu, komunitas sXe sendiri tidak mempunyai atribut ataupun simbol khusus yang menjadi pembeda antara komunitas sXe dengan komunitas lain. Baik dari gaya berpakaian maupun perilaku para sXe-ers tidak jauh berbeda dengan remaja kebanyakan. Bila komunitas Punk dapat dikenali dari gaya mereka berpakaian dan sikapnya yang anti sosial, maka para sXe-ers hanya dapat dikenali dari pola hidup mereka yang kebanyakan merupakan vegetarian. Keberadaannya yang kurang terlihat menyebabkan kurangnya komunikasi antar komunitas sXe. Walaupun berada di wilayah yang sama seperti di Yogyakarta, para sXe-ers hanya dapat mengenali sesama anggota komunitas tempat dia berkumpul. Tidak ada interaksi yang terjadi antar komunitas sXe. Bila ada, hal tersebut bersifat personal bukan kolektif.
Membahas interaksi sosial yang terjadi pada komunitas sXe tidak lepas dari fenomena yang terlihat jelas pada realitas sosial yang terjadi di Yogyakarta. Telah menjadi sebuah rahasia umum, bahkan sering ditemukan tidak hanya pada sXe-ers di Yogyakarta ini bahwa pada komunitas sXe dengan komunitas Punk timbul sebuah konflik internal yang tidak jarang melibatkan perkelahian fisik. Namun, di Yogyakarta sendiri anggota dari masing-masing komunitas tersebut saling menghargai. Ketika para sXe-ers mengadakan konser musik underground di Fame Club, Apartemen Sejahtera beberapa waktu yang lalu para Punk-ers yang menonton acara tersebut menghargai idealisme sXe dengan memilih untuk merokok dan minum minuman keras di luar area konser.

D. Eksistensi Komunitas Straight Edge Di Yogyakarta


Karena tidak ada hal-hal khusus yang menjadi penanda para anggota komunitas sXe maka keberadaan komunitas tersebut hanya dapat dilihat dari komunitas sXe itu sendiri. Salah satu komunitas sXe yang keberadaannya cukup lama dan dikenal oleh hampir seluruh sXe-ers di Yogyakarta adalah Positive Foundation. Positive Foundation merupakan sebuah organisasi informal yang didirikan sebagai pengganti Karang Malang Straight,sebuah komunitas sXe yang terdapat di daerah Karang Malang, Yogyakarta. Sampai saat ini jumlah anggota dari Positive Foundation sekitar 15 orang, baik yang aktif maupun non aktif. Tujuan pendirian organisasi ini adalah selain sebagai bentuk pergerakan nyata dari komunitas sXe itu sendiri juga sebagai tempat berkumpul dan bertukar informasi bagi sXe-ers. Dalam kurun waktu setahun setelah pendiriannya, Positive Foundation mulai berkembang dan mendukung kegiatan komunitas sXe di Yogyakarta seperti menerbitkan newsletter bernama ‘BETTER DAY’ yang berisi segala informasi mengenai pergerakan sXe itu sendiri beserta informasi mengenai hal-hal yang menjadi idealisme sXe, seperti gerakan animal welfare, perlindungan terhadap satwa-satwa langka, perlindungan terhadap animal rights, dsb. Selain itu, Positive Foundation juga mengadakan kegiatan bakti sosial di panti asuhan dan mendukung acara-acara musik yang diadakan oleh komunitas sXe Yogyakarta.

Sejarah Musik Ska



Untuk mempelajari kita harus memahami tentang sebuah makna dalam perjalanan waktu. Begitu halnya dengan sejarah musik ska.

Adalah Perang Dunia II yang mengubah segalanya. Kekuasaan Inggris terhadap negara-negara jajahannya runtuh sebelum masa PD II & terpecah belah pada saat pertengahan masa peperangan. Inggris memeberikan kemerdekaan kepada negara-negara jajahannya setelah mendapat tekanan dari pemerintahan kolonial. Pada tahun 1962 Jamaika membentuk pemerintahan sendiri meskipun masih tetap sebagai negara persemakmuran. Budaya Jamaika & musiknya mulai terefleksi dalam optimisme baru & aspirasi rakyat yang liberal.
Sejak tahun 40'an Jamaika telah mengadopsi & mengadaptasi berbagai bentuk musik dari Amerika. Pada saat PD II berakhir, begitu banyak band-band di Jamaika yang memainkan musik-musik dansa. Grup seperti Eric Dean Orchestra dengan trombonisnya Don Drummond & master gitarisnya Ernest Ranglin terpengaruh oleh musisi-musisi jazz Amerika seperti Count Bassie, Erskine Hawkins, Duke Ellington, Glenn Miller & Woody Herman. Ditahun 50'an ketenaran band-band jazz di Amerika digantikan oleh grup-grup yang kecil & cenderung lebih memainkan irama bop/rhythm & blues sound. Musisi Jamaika yang sering berkunjung ke Amerika terpengaruh & membawa pola permainan musik tersebut ke daerah asalnya. Band-band local di Jamaika seperti Count Smith The Blues Blaster, Sir Nick The Champ & Tom The Great Sebastian mulai memainkan gaya baru tersebut. Ditahun 1954, pertunjukan terbesar pertama kali diadakan di kota Kingston tepatnya di Ward Theatre. Band-band tradisional yang memainkan irama mento-folk-calypso ikut ambil bagian & sering sekali band-band tersebut mengisi acara di hotel-hotel yang ada di Jamaika & seputar pulau tersebut. Pada akhir tahun 50'an pengaruh-pengaruh jazz, R&B, & mento (sejenis musik calypso) melebur menjadi satu bentuk baru yang dinamakan 'shuffled'. Irama shuffled memperoleh popularitas berkat kerja keras musisi-musisi seperti Neville Esson, Owen Grey, The Overtakers & The Matador Allstars. Banyak studio & perusahaan rekaman yang mengalami perkembangan & terus berusaha untuk mencari talenta-talenta baru.
The Jamaican Broadcasting Corporation pun ikut membangkitkan semangat kepada musisi-musisi muda melalui siaran acara-acara di radio. Dua orang yang amat berpengaruh dalam perkembangan musik di Jamaika pada tahun 50'an adalah Duke Reid & Clement Seymour Dodd. Bersama istrinya, Duke Reid memiliki toko 'Treasure Island Liquor' yang berlokasi di jalan Bond (Bond street). Soundsystem Reid dikenal dengan nama 'The Trojan', diambil dari tulisan yang tertera pada truknya. Truk yang biasa digunakan sebagai angkutan barang untuk tokonya. Dodd menamakan soundsystem miliknya 'Sir Coxsone Downbeat' yang diambil dari nama pemain kriket asal Yorkshire, Coxsone.
Sepanjang akhir dekade, kedua orang tersebut memimpin persaingan dalam bisnis musik. Walaupun Coxsone lebih dekat dengan 'Ghetto'(perkampungan yang didiami kaum atau kelompok tertentu) Adalah Reid yang dianugerahi sebagai 'King of sound & blues' di Success Club (acara penganugerahan) di tahun 1956, 1957, 1958.
Tahun 1962, saat di mana Jamaika sedang gandrung meniru musik-musik Amerika, Cecil Bustamente Campbell yang kemudian dikenal dengan nama 'Prince Buster', tahu bahwa sesuatu yang baru amat dibutuhkan pada saat itu. Ia memiliki seorang gitaris yang bernama Jah Jerry yang kemudian bereksperimen di musik dengan menitikberatkan 'ketukan 'afterbeat' ketimbang 'downbeat'. Hingga pada saat ini ketukan afterbeat menjadi esensi dari singkop (penukaran irama) khas Jamaika. Ska pun lahir. Soundsystem/studio rekaman pun mulai merekam hasil kerja mereka. Dengan tidak memberikan label pada vinyl (piringan hitam) dengan tujuan agar memperolehkeuntungan diantara para pesaingnya. Sehingga yang lain tidak dapat melihat apa yang dimainkan & 'mencuri' untuk sondsystem mereka sendiri.

Perang antar soundsystem pun memuncak hingga pada saat para donatur terancam oleh segerombol orang-orang yang menyebabkan permasalahan. Orang-orang ini dinamakan 'Dance Hall Crashers'. Meskipun fasilitas Mono Recording yang masih primitif, adalah keteguhan hati dari antusiasnya akan musik ska yang memungkinkan untuk menjadi musik komersil dari Jamaika yang pertama kali. Dan kenyataannya ska dikenal sebagai musik dansa rakyat Jamaika.
Sepanjang tahun 60'an wilayah ghetto di Jamaika dipenuhi oleh pemuda-pemuda yang mencari pekerjaan. Pada waktu itu amat susah di dapat. Pada awalnya pemuda-pemuda ini tidak tertarik dengan optimisme musik ska. Pemuda-pemuda tersebut menciptakan identitas kelompok sebagai 'Rude Boy' (sebuah trend dikalangan pemuda yang pernah terjadi pada periode awal tahun 40'an). Menjadi 'Rude' artinya menjadi seseorang dimana masyarakat menganggapnya tidak berguna. Gaya dansa ska para Rude Boy memiliki ciri khas tersendiri, lebih pelan, dengan tingkah seakan-akan meninju seseorang. Rude Boy memiliki koneksitas dengan 'Scofflaws'(orang-orang yang selalu menentang hukum) & dunia kriminal lainnya. Hal ini terefleksikan dalam lirik-lirik lagu ska. (catatan: gaya penampilan berpakaian Rude Boy yaitu dengan celana panjang yang mengatung hanya semata kaki). Musik ska sekali lagi mengalami perubahan untuk merefleksikan 'Mood of the rude' dengan menambahkan tensi pada permainan bass yang disesuaikan dengan gaya sebelumnya yaitu 'free-walking bass style'.
Banyak yang berbondong-bondong mengadu nasib di kota Kingston untuk memperoleh ketenaran dalam industri musik yang kemudian beralih menjadi penjual ganja ketika gagal & modal makin menipis. Banyak pula yang berkecimpung dalam dunia kriminal (tergambar dalam film 'The Harder They Come' yang diperankan oleh Jimmy Cliff ...film ini dipercaya mengisahkan tentang perjalanan hidup Jimmy Cliff).
Dua partai politik yang ada di Jamaika membentuk banser bersenjata. Opini publik pun mengarah pada penentangan terhadap kelompok Rude Boy & penggunaan senjata api. Peraturan pemilikan senjata api pun ditilik kembali setelah melalui periode dimana kepemilikan senjata diperbolehkan asal tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Siapa pun yang memiliki senjata api yang ilegal, diancam hukuman penjara seumur hidup. Artis & produser mendukung bahkan 'memaafkan' atas prilaku kelompok Rude Boy melalui musik ska. Dukungan untuk tidak menggunakan senjata api terefleksi dalam lagu-lagu seperti "Lawless street" dari kelompok Soul Brothers, "Gunmen coming to town" The Heptones.
Duke Reid memproduseri salah satu grup ska The Rude Boy (shuffling down Bond street) C.S. Dodd pun ikut memproduseri grup muda yang memiliki visi musik mereka sebagai 'rudies' yaitu kelompok The Wailers ( Bob Marley, Peter Tosh, Bunny Wailer). Prince Buster menemukan seseorang yang memiliki mitos karakter sebagai Rude Boy yaitu Judge Dread. Lagu "007 Shanty Town" yang dinyanyikan oleh Desmond Dekker adalah sebuah karya cemerlang dalam mendokumentasikan perilaku Rude Boy kedalam sebuah lagu (berhasil memasuki urutan tangga lagu ke 14 di UK Charts). Tema rude boy masih mendominasi sepanjang periode ska, dan popularitasnya memuncak sepanjang musim panas tahun 1964. Beat ska menjadi lebih lambat & Rocksteady pun lahir. Gelombang ska pertama berakhir pada tahun 1968 (Rocksteady adalah bagian cerita lain: Rocksteady kemudian melahirkan musik Reggae. Popularitas musik Reggae di Inggris di sebarkan oleh Skinhead; kelompok Rastafarian mengadopsi musik Reggae & lirik-lirik lagunya cenderung bertemakan ajaran Rastafari & pandangan Relijiusnya, Reggae pun berkembang menjadi 'Dub', 'Dancehall', & seterusnya ...& seterusnya ...)
Memasuki gelombang kedua ...sebelumnya marilah kita lihat beberapa sejarah ska lainnya: ditahun 1962, saat di mana Inggris menjanjikan jaminan secara tak terbatas kepada para imigran yang berasal dari negara-negara persemakmurannya, kerusuhan ras pun terjadi. Disaat itu musik ska & Reggae sedang populer. Dibawa dari Jamaika oleh banyak musisi & produser yang ikut berimigrasi, termasuk 'The Trojan' & seorang kelahiran Kuba, Laurel Aitken. Pada tahun 70'an, imej Rude Boy diperbaharui & ter-ekspresi dalam penggabungan 2 jenis musik yang masih tergolong baru di Inggris yaitu Reggae & Punk oleh band The Clash (Rudie can't fail). Antara pertengahan hingga akhir tahun 70'an, band seperti The Coventry Automatics memilih untuk memainkan ska ketimbang Reggae karena menurut Jerry Dammers (pendiri band tersebut), memainkan musik ska lebih mudah & gampang.






The Coventry Automatics merubah namanya menjadi The Specials AKA The Automatics, kemudian berubah lagi menjadi The Specials.
Selanjutnya pada tahun 1979 Jerry Dammers mendirikan 2Tone Records. Keinginan Dammers layaknya seperti Prince Buster di awal tahun 60'an yaitu menciptakan sesuatu yang baru. Hitam & putih menjadi simbol. Lahirlah yang dinamakan dengan 2Tone ska. Logo 2Tone yaitu gambar kartun pria berpakaian jas hitam dengan kemeja putih, dasi hitam, topi 'pork pie', kaca mata hitam, kaus kaki putih & sepatu 'loafers' hitam menjadi logo resmi yang karakternya di beri nama 'Walt Jabsco' (diambil dari nama Walt Disney, pendiri film kartun & Jabsco berarti ganja dalam bahasa slang latin). Diciptakan oleh Dammers sendiri berdasarkan pose Peter Tosh pada sebuah photo awal kelompok The Wailers yang dapat di lihat pada cover album 'The Wailing Wailer Studio One Realease'.
Pada saat kerusuhan ras sedang terjadi, & organisasi rasis 'National Front' sedang tumbuh pesat, pakaian hitam putih & band yang anggota nya terdiri dari multi ras, mengetengahkan lagu-lagu yang bertemakan 'unity' disaat negara tersebut sedang terpecah belah oleh isu rasial. Sama halnya dengan musik ska di Jamaika, situasi yang terjadi pada saat itu terefleksi kedalam lirik lagu, seperti "Racist Friend" The Specials AKA. Band-band seperti Madness, The Beat, The Selecter, The Bodysnatchers & The Specials membuat ska menjadi sesuatu yang segar dengan mengolah nomor-nomor ska klasik dari Prince Buster (Roughrider, Madness, Too hot, dll.) & artis-artis gelombang pertamanya.Band lain yang tidak termasuk 2Tone tetapi berasosiasi dengan gerakan 2Tone adalah Bad Manners. Ada juga persilangan dengan artis gelombang pertama dengan band 2Tone (Rico Rodriguez adalah pemain trombone yang menjadi additional player pada kelompok The Specials, anak murid dari pemain trombone ternama Don Drummond & sering dipakai sebagai musisi studio do Jamaika)
Pada akhirnya Chrysalis Records membeli 2Tone dari Dammers dengan keputusan menandatangani perjanjian kontrak dengan band-band 2Tone lainnya. Termasuk antara lain: The Specials, The Selecter, Madness, Rico Rodriguez, The Swinging Cats, The Friday Club, The Bodysnatchers, The Hisons, JB Allstars, Specials AKA, The Apollonairs, The Beat (di Amerika dikenal dengan nama 'The English Beat' karena sudah ada band yang memakai nama The Beat) & sebuah single dari Elvis Costello. (catatan: single Elvis Costello tersebut berjudul "I can't stand up for falling down" menjadi permasalahan & tidak pernah di jual. Copy lagu tersebut diberikan secara gratis kepada penggemar Costello pada saat pertunjukannya. Costello memproduseri debut album The Specials & menjadi guest singer sekaligus produser untuk single The specials AKA yang berjudul Nelson Mandela 12".
Tahun 1985 2Tone label bubar. Dammers mengalami kebangkrutan terhadap perusahaan Chrysalis. Band-band 2Tone mengalami masa popularitasnya dari tahun1978-1985 walau bagaimanapun bukan hanya 2Tone yang memainkan musik ska. Diantara band-band lainnya adalah The Tigers, Ska City Rockers, The Akrylykz (dengan Roland Gift pada tenor sax, yang kemudian bergabung bersama mantan anggota The English Beat Cox, & Steele yang belakangan menjadi penyanyi di Fine Young Cannibals), The Employees, The Piranhas, dan masih banyak lagi ...
Hal tersebut menutup gelombang kedua musik ska ...pada gelombang ketiga: dengan berakhirnya 2Tone & gelombang kedua, musik ska menjadi sempit namun tidak menjadi musik yang usang. Adalah The Toasters (pernah merilis single dibawah nama 'Not Bob Marley'), Bim Skala Bim, The Untouchables & Fishbone yang menjadikan tradisi dalam mencampur beat ska dengan unsur-unsur musik lainnya seperti pop, rock dan beat-beat lainnya.
Keberadaan gelombang ketiga musik ska terdiri dari berbagai bentuk dengan mengkombinasikan hampir setiap jenis musik yang kira-kira dapat dikawinkan dengan irama ska. Band-band seperti Jump With Joey, Hepcat, Yebo, NY Ska Jazz Ensemble & Stubborn Allstars tetap bermain pada akar ska Jamaika. Operation Ivy, Voodoo Glow Skulls, Mighty Mighty Bosstones, dll. Menggunakan energi punk untuk menciptakan ska-core. Regatta 69, Fillibuster, Urban Blight, dll. Tetap bertahan pada corak Reggae/Rocksteady beat. Punch The Clown, Undercover S.K.A., dll. Mencirikan pengaruh dari gaya 2Tone. Yang menarik adalah band asal Florida, Pork Pie Tribes menggabungkan beat ska dengan musik tradisional Irlandia. Hal lain yang lebih menarik adalah grup band The Brownies yang mencampurkan ska dengan apa saja !!
Imej Rude Boy/Rude Girl hadir kembali pada gelombang ketiga, namun kali ini tidak sebagai pemberontak. Tetapi sebagai suporter yang fanatik dengan musik ska.





Digelombang ketiga ini juga terdapat hal-hal yang tidak pernah ada pada awal gelombang pertama (beberapa diantaranya ada yang tidak pernah di mengerti) seperti 'Straight Edge' dengan logo 'X' ditangan, boneheads, OI/SKA, Skinhead Against Racial Prejudiced (SHARP's) juga konsep-konsep 'sell outs'. Ada beberapa aspek diantaranya yang belum berubah: ska masih menjadi musik kalangan remaja, setiap pertunjukan ska dapat disaksikan oleh segala umur & tidak terlalu mahal untuk mengakomodasikannya. Disamping itu juga ska masih membentuk beat yang unik & harmonis walaupun digabungkan dengan unsur-unsur musik lainnya. & orang-orang pun masih banyak yang menikmatinya.